Atletico Madrid pada kamis dinihari mengalami kekalahan dengan skor 1-2 dari lawan yang sejak awal sudah diperkirakan berat itu : Sevilla. Dan mereka menyerah kalah dalam laga leg pertama perempat final Copa del Rey di kandang sendiri di Stadium Wanda Metropolitano.
Akan tetapi pembicaraan utama usai laga ini bukan lah hasil itu sendiri. Skuad asuhan Diego Simeone ini masih bisa membalaskanya pada leg kedua di kandang Sevilla, pekan depan. Topik utama adalah penampilan cemerlang si striker serem Diego Costa.
Chelsea terakhir kali hanya mampu mencetak gol di partai imbang dengan skor 2-2 melawan Arsenal pada 4 Januari 2018. Setelah ia berturut-turut bermain imbang tanpa gol melawan Norwich City pada putaran ketiga Piala FA tanggal 7 Januari. Man dengan skor 0-0 lagi melawan Arsenal dalam leg pertama semi final EFL Cup tanggal 11 Januari. Lalu terakhir melawan Leicester City dengan skor 0-0 yang hanya diperkuat 10 pemain saja pada 13 Januari.
Selama periode itu, sang striker Spanyol kelahiran Brasil berusia 29 tahun itu sudah mencetak satu gol, kemudian satu assist, kena kartu merah karena merayakan gol bersama penonton, menjalani skorsing satu pertandingan, main lagi malam ini melawan Sevilla dan cetak gol lagi.
Menurut catatan Whoscored.com, Diego Costa kuat untuk penyelesaian di depan gawang, umpan-umpan terobosan, dribble, dan passing. Tapi ia memiliki kelemahan kalah dalam duel-duel udara serta kontribusinya yang minim di sektor pertahanan.
Pada laga Copa del Rey tadi malam, Atletico Madrid kalah 1-2 setelah gelandang serang Argentina Joaquin Correa mencetak gol kemenangan di menit 87. Gol ini berasal dari satu pembersihan setengah hati Atletico di garis tengah lapangan. Bola dikirim jauh ke depan dan Correa berlari menyambut bola, mengalahkan dua pemain Atletico Madrid dan menaklukkan kiper Miguel Moya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.